Thursday 19 September 2013

Askeb Nifas

BAB I KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI A. Pengertian Masa Nifas Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa nifas, organ reproduksi secara perlahan akan mengalami perubahan seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan organ reproduksi ini disebut involusi. Asuhan selama periode nifas perlu mendapat perhatian karena sekitar 60% Angka Kematian Ibu terjadi pada periode ini. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Rumus yang digunakan untuk mencari Angka Kematian Ibu adalah : AKI = Banyaknya kematian ibu yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan masa nifas pada tahun tertentu X 100.000 Jumlah kelahiran hidup pada periode yang sama B. Tahapan Masa Nifas Masa nifas dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : 1. Puerperium dini Merupakan masa pemulihan awal dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan. Ibu yang melahirkan per vagina tanpa komplikasi dalam 6 jam pertama setelah kala IV dianjurkan untuk mobilisasi segera. 2. Puerperium intermedial Suatu masa pemulihan dimana organ-organ reproduksi secara berangsur-angsur akan kembali ke keadaan sebelum hamil. Masa ini berlangsung selama kurang lebih enam minggu atau 42 hari. 3. Remote puerperium Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan sempurna terutama bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi. Rentang waktu remote puerperium berbeda untuk setiap ibu, tergantung dari berat ringannya komplikasi yang dialami selama hamil atau persalinan. C. Tujuan Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas dan Menyusui adalah : 1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis. 2. Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi. 3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari. 4. Memberikan pelayanan Keluarga Berencana (KB). 5. Mendapatkan kesehatan emosi. D. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk : 1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi. 2. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya. 3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas dan menyusui. 4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya. E. Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas dan Menyusui Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dan menyusui. Adapun peran dan tanggung jawab bidan pada ibu dalam masa nifas dan menyusui antara lain : 1. Berperilaku profesional, beretika dan bermoral serta tanggap terhadap nilai sosial budaya dalam melakukan asuhan kebidanan ibu nifas dan menyusui di masyarakat : a. Melaksanakan asuhan kebidanan nifas dan menyusui dengan berpedoman pada standar profesi, kode etik kebidanan dan Undang-undang/Peraturan yang berlaku b. Menghargai perempuan dan keluarganya tanpa membedakan status sosial, budaya dan tradisi yang diyakininya dalam memberikan asuhan nifas dan menyusui. c. Menjalin kerjasama antara tim kesehatan sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan dalam pelayanan kebidanan nifas dan menyusui d. Menghargai keputusan perempuan terkait dengan kesehatan reproduksinya pada masa nifas dan menyusui e. Menjaga privacy dan kerahasiaan perempuan terkait dengan kehidupan dan kesehatan reproduksinya pada masa nifas dan menyusui f. Membantu perempuan dalam mengambil keputusan mengenai kesehatan reproduksinya pada masa nifas dan menyusui dengan prinsip pemberdayaan. 2. Melakukan komunikasi efektif dengan perempuan, keluarga, masyarakat, sejawat dan profesi lain dalam upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak dalam pelayanan kebidanan nifas dan menyusui. a. Berkomunikasi dengan tepat selama memberi asuhan baik secara lisan, tertulis atau melalui media elektronik dengan mengutamakan kepentingan klien dan keilmuan dalam melakukan asuhan kebidanan nifas dan menyusui. b. Melibatkan stakeholder terkait dalam pemanfaatan sarana dan prasarana yang dapat menunjang ketercapaian informasi kesehatan secara luas dan efektif kepada ibu nifas dan menyusui, keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya. c. Menjalin kerja sama dengan profesi lain dalam memberi pelayanan kebidanan kepada ibu nifas dan menyusui. 3. Memberikan asuhan kebidanan secara efektif, aman dan holistic dengan memperhatikan aspek budaya terhadap ibu nifas dan menyusui pada kondisi normal berdasarkan standar praktik kebidanan dan kode etik profesi. a. Menjelaskan fisiologi manusia yang berhubungan dengan siklus alamiah pada masa nifas dan menyusui. b. Mengumpulkan data yang akurat sesuai keadaan klien pada masa nifas dan menyusui c. Menginterpretasikan data berdasarkan temuan dari anamnesis dan riwayat pemeriksaan secara akurat pada ibu nifas dan menyusui. d. Menyusun rencana asuhan bersama klien sesuai dengan kondisi yang dialami pada masa nifas dan menyusui. e. Melaksanakan tindakan kebidanan sesuai dengan perencanaan f. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan nifas dan menyusui yang telah dilakukan g. Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan. 4. Melakukan upaya promotif, preventif, deteksi dini dan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kebidanan nifas dan menyusui a. Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan masa nifas dan menyusui b. Melakukan kerja sama dalam tim untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat dalam lingkup pelayanan kesehatan masa nifas dan menyusui c. Melakukan pendidikan kesehatan dan konseling dalam lingkup kesehatan reproduksi yang berhubungan dengan masa nifas dan menyusui d. Melakukan deteksi dini yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dalam masa nifas dan menyusui 5. Mengelola kewirausahaan dalam pelayanan kebidanan nifas dan menyusui yang menjadi tanggung jawabnya a. Mengelola pelayanan kebidanan nifas dan menyusui secara mandiri, kolaborasi dan rujukan *******

No comments:

Post a Comment